Jumat, 13 Juni 2025

Serangan Udara Israel ke Iran: "Operation Rising Lion" dan Implikasinya

 Serangan Udara Israel ke Iran: "Operation Rising Lion" dan Implikasinya

Pada 13 Juni 2025, militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar terhadap Iran—sebuah ofensif preemptif yang disebut Operation Rising Lion. Tindakan ini menandai eskalasi tajam dalam ketegangan antara kedua negara, dengan konsekuensi politik, militer, dan humaniter yang luas.



---


📌 Latar Belakang & Target Operasi


1. Program Nuklir Iran dalam Titik Fokus

Israel membidik keberadaan fasilitas nuklir Iran, seperti Natanz, Isfahan, dan Fordow—tempat Iran disebut telah mengembangkan uranium hingga kadar 60 %, mendekati ambang senjata nuklir .



2. Kepemimpinan Militer & Ilmuwan Nuklir sebagai Target

Serangan ini tidak hanya menghancurkan fasilitas, tapi juga menarget tokoh utama di balik program nuklir Iran, termasuk:


Mayjen Hossein Salami, Komandan Jenderal IRGC  


Mayjen Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran  


Mayjen Gholam Ali Rashid, Komandan Pusat Khatam-al Anbiya  


Ali Shamkhani, Penasihat Tinggi Ayatollah Ali Khamenei  


Ilmuwan terkemuka seperti Fereydoon Abbasi‑Davani dan Mohammad Mehdi Tehranchi, beserta lainnya .






---


Detil Kronologi & Skala Serangan


Kapan & Bagaimana

Serangan dimulai dini hari pada 12–13 Juni 2025, dengan gelombang pesawat tempur Israel menyerang lebih dari 100 target strategis, melibatkan jet F-35 dan operasi intelijen gabungan di darat .


Kerusakan dan Korban

Selain tokoh militer dan ilmuwan nuklir, ada laporan korban sipil—termasuk wanita dan anak-anak—serta puluhan orang luka-luka, terutama di distrik Tajrish, Teheran .




---


🗣️ Pernyataan Pemerintah Israel


Netanyahu menyatakan operasi ini merupakan "tindakan defensif untuk menghancurkan ancaman nuklir sebelum matang", menegaskan bahwa serangan akan berlanjut “selama diperlukan” .


IDF mengonfirmasi target meliputi fasilitas nuklir, program misil balistik, dan TOKOH MILITER IRAN termasuk para jenderal mereka .


Chief of Staff IDF, Jenderal Eyal Zamir, menyebut ini sebagai “hari tanpa pilihan”—Israel berada di ‘titik tanpa balik’ demi eksistensi .




---


⏩ Peran AS & Respon Internasional


Amerika Serikat

Pemerintah AS, melalui Sekretaris Negara Marco Rubio, menegaskan tidak terlibat secara langsung, namun mendukung keamanan pasukan AS dan sekutunya . Namun secara diplomatis, AS menyatakan keberatan dan mendorong menahan diri.


Organisasi Internasional

IAEA memperingatkan pelanggaran Non-Proliferation Treaty (NPT) oleh Iran, sementara PBB dan NATO menyerukan pengekangan agar konflik tidak menjalar .


Negara Lain

Australia menunjukkan kekhawatiran atas potensi eskalasi wilayah . Negara-negara Teluk juga jadi sorotan karena peluang transit drone serta serangan balasan lewat jalur regional.




---


🔁 Respon Iran: Balasan dan Ancaman


Retaliasi Saat Ini

Iran meluncurkan lebih dari 100 drone ke wilayah Israel, sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel .


Pernyataan Pemerintah Iran

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei menyebut serangan Israel sebagai "deklarasi perang" dan menjanjikan balasan berat .


Strategi Balasan

Ada kemungkinan Iran menggunakan milisi proxy seperti Hezbollah, Houthis, atau milisi Irak untuk melakukan serangan asimetris. Alternatifnya adalah serangan udara balik atau sabotase geo-politik .




---


🌍 Konsekuensi Global & Regional


1. Risiko Konflik Berkepanjangan

Pakar Atlantic Council menilai Israel berpotensi melanjutkan serangan terhadap fasilitas utama nuklir (Isfahan, Fordow), yang bisa memicu peperangan berkelanjutan .



2. Dampak Pasar Energi

Harga minyak sempat melejit 10 % meski masih di bawah US$ 80/barel—menunjukkan ketergantungan geopolitik energi .



3. Dinamika AS–Israel

Konflik ini membuka potensi ketegangan dalam hubungan tradisional AS–Israel, terutama terkait kesepakatan nuklir yang mungkin terkoyak .



4. Stabilitas Wilayah

Diplomat UAEs dan Oman mendesak menahan diri, sementara AS berupaya mencegah eskalasi besar di Teluk dan Laut Merah .



5. **Ancaman Nuklir Iran Meningkat?**

Ada kekhawatiran bahwa serangan ini justru mendorong Iran mempercepat pengembangan senjata nuklir underground—ironinya, bertujuan membendungnya .





---


📌 Analisis: Apa Selanjutnya?


Aspek Potensi Dampak


Militer Serbia udara lanjutan Israel & balasan drone/satelit/sabotase Iran

Diplomatik Penghambatan negosiasi nuklir AS–Iran, isolasi regional

Ekonomi Global Lonjakan fluktuasi harga minyak & saham energi, ketidakpastian kawasan

Humanitarian Risiko korban sipil & krisis pengungsi, kebutuhan bantuan segera

Geopolitik Memburuknya hubungan Israel-GCC & AS, potensi perang proxy di Suriah/Irak




---


🔍 Kesimpulan


Operation Rising Lion adalah serangan preemptif sejarah modern yang drastis, diklaim untuk menghentikan ambisi nuklir Iran dalam beberapa hari. Namun, sentimen geopolitik dan risiko konflik berkepanjangan jadi perhatian utama. Apakah ini hanya langkah taktis Israel atau awal dari skenario konflik kinetik besar di Timur Tengah kini jadi pertanyaan utama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar